Thursday, December 19, 2013

Longing for ...


“Aku kangen ibu bapak”.
Itu adalah sepenggal ungkapan dari gadis kecil perantauan yang kini jauh dari kedua orang tuanya. Rindu adalah salah satu bagian dari rasa sayang, pasti. Tidak hanya perempuan atau mereka yang berstatus sebagai anak rantau yang bisa merasakan rindu, namun rasa ini berlaku pada mereka semua yang tidak pernah mati rasa.
Rindu tercipta ketika pertemuan sudah tidak pernah terjadi atau jarang terjadi. Faktanya, ketika kedua belah pihak sama-sama merasakan rindu kemudian bertemu hanya untuk beberapa saat, tanpa disadari mereka sedang menciptakan kerinduan berkali-kali lipat setelahnya.
Beda dengan mereka yang terpisah karena kematian. Ya, itu namanya rindu yang kekal dan hanya bisa dilampiaskan melalui doa. Rindu yang tercipta karena kematian adalah rindu yang sebenar-benarnya rindu.
Doa. Rasa rindu, apapun kondisinya sebenarnya bisa dilampiaskan dengan doa. That’s the point! Entah yang sedang kau rindukan itu masih bisa kau temui atau tidak sama sekali. Entah itu rasa rindu pada ayah ibu, keluarga, teman, atau masa lalumu.
Tuhan lebih bijak dalam mengatur pelampiasan rindu dan pertemuanmu. Ketika kau menitipkan rasa rindumu dalam doa, harapan terbesar adalah semua malaikat ikut mengamini. Tuhan tidak pernah salah ketika pertemuan yang kau buat kemudian gagal. Tandanya kau harus memainkan peran yang lain dalam skenario-Nya.
Bertahan, bersabar, berdoa karena Tuhan sebenarnya sudah menyediakan satu tempat untuk kelak kalian bertemu.

No comments:

Post a Comment