“Aku kangen ibu bapak”.
Itu adalah sepenggal ungkapan dari gadis kecil
perantauan yang kini jauh dari kedua orang tuanya. Rindu adalah salah satu
bagian dari rasa sayang, pasti. Tidak hanya perempuan atau mereka yang
berstatus sebagai anak rantau yang bisa merasakan rindu, namun rasa ini berlaku
pada mereka semua yang tidak pernah mati rasa.
Rindu tercipta ketika pertemuan sudah tidak
pernah terjadi atau jarang terjadi. Faktanya, ketika kedua belah pihak
sama-sama merasakan rindu kemudian bertemu hanya untuk beberapa saat, tanpa
disadari mereka sedang menciptakan kerinduan berkali-kali lipat setelahnya.
Beda dengan mereka yang terpisah karena
kematian. Ya, itu namanya rindu yang kekal dan hanya bisa dilampiaskan melalui
doa. Rindu yang tercipta karena kematian adalah rindu yang sebenar-benarnya
rindu.
Doa. Rasa rindu, apapun kondisinya sebenarnya
bisa dilampiaskan dengan doa. That’s the point! Entah yang sedang kau rindukan
itu masih bisa kau temui atau tidak sama sekali. Entah itu rasa rindu pada ayah
ibu, keluarga, teman, atau masa lalumu.
Tuhan lebih bijak dalam mengatur pelampiasan
rindu dan pertemuanmu. Ketika kau menitipkan rasa rindumu dalam doa, harapan
terbesar adalah semua malaikat ikut mengamini. Tuhan tidak pernah salah ketika
pertemuan yang kau buat kemudian gagal. Tandanya kau harus memainkan peran yang
lain dalam skenario-Nya.
Bertahan, bersabar, berdoa karena Tuhan
sebenarnya sudah menyediakan satu tempat untuk kelak kalian bertemu.
No comments:
Post a Comment