Monday, February 25, 2013

Rasa..

aku heran dengan diriku sendiri yang terlalu sering menangis tiap kali menghadapi masalah. ah, jangankan masalah, ketika bahagia pun aku mudah menangis. terlebih aku merasa bodoh ketika menangis karena cinta. karena ku tahu kalian yang tiba-tiba saja berlari di luar jangkauan ku dan tak kembali. ya, kalian pergi. satu yang terlalu berat ku tinggalkan, kau. kau pun sadar aku masih menunggu dan kau pun terus menjauh, ya kan? justru aku melihatmu tertawa lepas dengan berbagai  perempuan yang hadir tiap hari seolah menggantikan siapa aku. Lalu bagaimana bisa cinta bertahan hanya dengan satu sisi? aku saja dan kau yang kupikir sudah tak pernah mengandalkan hati. kau itu kupertahankan, apa timbal baliknya? kau pikir aku tak bisa menangis ketika melihatmu berjalan dengan si A hingga tengah malam, menyapa "sayang" dengan si B setiap malam. aku terlalu rapuh untuk kau permainkan. siapa dia, dia, dia? dan kau pertanyakan apa hakku untuk menanyakan siapa mereka. sadarlah sedikit. banyak yang menangis dibelakangmu dan itu semua karenamu. semakin hari ku tahu kau semakin gila menebar kenyamanan pada mereka dan aku juga. kau bilang semua itu temanmu. oh.. teman yang kau panggil "sayang", teman yang keluar hingga larut malam, teman yang hampir tiap malam dinner bersama. teman? kau itu rasanya tak punya hati. kau dan lelaki dimana-mana lebih tunduk pada pikiran, logika, otak, ah apa lah itu namanya. kau sebut itu mampu menjadi tolak ukurmu dalam bertindak, entah itu akan berujung menyakiti, menjauhi, atau mengkhianati. sekali-kali gunakan perasaanmu. rasa itu perlu agar kau tak mudah menyakiti lawan jenismu. ingat! ibumu wanita. hargai aku, dia, mereka, layaknya kau menghargai ibumu. jangan asal menciptakan ruang nyaman untuk setiap mereka yang datang padamu lalu kau tinggal kemudian. pantasnya ku sebut kau lelaki apa? kau itu bodoh, cuma itu yang ku tahu.. dan aku lebih bodoh daripada kau karena aku berikrar menunggumu kembali meski aku perlahan kau tinggal di belakang.

Logika..

aku ini lelaki yang.. entahlah.. kalian mau sebut aku apa. busuk, playboy, brengsek, apapun itu yang sekiranya tak pernah pantas dijadikan predikat untuk lelaki baik-baik. aku juga tak mengerti kemana sebenarnya arah pikiranku berjalan. dasarnya memang aku lebih suka mengikuti apa kata pikiran daripada kata hati. tak seperti mereka, perempuan yang mengagungkan perasaan dan membuang jauh-jauh logikanya. tapi terkadang aku merasa bodoh dengan keadaan ini. aku sama sekali tak bisa memainkan perasaan dan logikaku bersamaan. ya, terkadang pula aku ingin menjadi seperti mereka yang bisa mengandalkan perasaannya. tapi bukan berarti aku tak nyaman dengan siapa aku sekarang. jauh dari kecemasanku itu, aku merasa nyaman sekali terutama berada di sekeliling mereka yang rela menangis karenaku. bukan maksud sengaja membuat mereka tersungkur rapuh, namun aku juga tak paham dengan mereka yang perduli denganku sementara aku tak pernah mengawali umbar perduli pada mereka. aku hanya bisa membuat mereka nyaman tanpa bermaksud mengakhiri dengan tangisan. akupun tak mengerti mengapa aku mudah sekali terbawa permainan perasaan mereka dan mereka yang tak pernah terbawa permainan pikiranku. aku lebih memilih mengakui kesalahanku pada mereka yang terlanjur nyaman denganku dan kemudian ku tinggal dengan alasan aku yang sudah mulai tak nyaman dengan kehadiran mereka. anehnya, aku selalu seperti ini tanpa ada penyesalan dan trauma. mungkin akan seperti ini terus menerus sampai ku temukan yang benar-benar pantas menjadi pendamping. mm.. tunggu. pendamping? ah.. aku belum berpikir ke arah sana. ada satu perempuan dari masa lalu yang masih berada di belakangku. akupun sudah tak punya niatan untuk kembali padanya kecuali Tuhan yang mengizinkan. sudah kutinggalkan, tetap saja aku diberi perhatian. aku ini kenapa? kembali lagi terserah kalian menilai aku seperti apa. terserah.

Sunday, February 24, 2013

Musicology


PHOTOGRAPHER inggit f | EDITOR dyah wuri | MODEL dyah wuri













PHOTOGRAPHER inggit f | EDITOR dyah wuri | MODEL aulia anis






PHOTOGRAPHER dyah wuri | EDITOR dyah wuri | MODEL inggit f














PHOTOGRAPHER dyah wuri | EDITOR dyah wuri | MODEL inggit - aulia













PHOTOGRAPHER inggit f | EDITOR dyah wuri | MODEL aulia - wuri













Monday, February 11, 2013

Jogja, 8 Februari 2013

Jogja! Baru kali ini backpackingan berdua aja. Just Rome and me. How dare we are! :D
Ya.. itungannya ini cuma sehari ada di Jogja. Kamis malam sampai, Jumat jalan-jalan seharian sampe tengah malam, dan Sabtu pagi sudah harus pulang. Pelajaran sih, kapan-kapan kalo ke Jogja lagi ga bisa pake teknik gituan. Setidaknya harus terjadwal satu minggu lah disana baru bisa puas. Meski cuma sehari tapi lumayan lah pulang-pulang bawa segudang cerita. Mulai dari penginapan yang berjarak 5km dari pusat kota, ribut sama pedagang malioboro, kemana-mana gowes. Capeknya hebat lah ini.


Economic Class Train



Taman Sari












Vredenburg





 Keraton






Penginapan



Yes.. You will be the second beautiful and unforgettable city after Surabaya. I'll come back again someday. I promise! :D

Tuesday, February 5, 2013

Hunting Kenpark

Photographer      : Akhmad Syahrial 
Editor             : Dyah Wuri K
Model             : Aulia Anis













Photographer      : Akhmad Syahrial 
Editor             : Dyah Wuri K
Model             : Dyah Wuri














Photographer      : Akhmad Syahrial 
Editor             : Dyah Wuri K
Model             : Febri Ichsan