Monday, October 21, 2013

Trapped in the Past

Topik ini muncul lagi, sesaat setelah melihat potretnya terpampang di timeline facebook salah satu temannya. Aku sempat bertanya ke salah satu teman yang memang udah lebih dari 3 tahun belum bisa lupa sama sang mantan dan dia cuma jawab “itu tandanya aku setia”. Well, setelah mendengar jawaban itu aku langsung berpikir bahwa ukuran setia memang ga cuma dilihat ketika kita memiliki pasangan tapi bisa juga diterapkan ketika udah berakhir. Yang ditakutkan adalah ketika orang yang di-setia-kan ternyata ga akan pernah mau dan ga akan pernah bisa kembali lagi ke kita atau malah kita dapat undangan nikah dari dia. Ini jangan sampai terjadi! Jangan! Haram!
Baiknya adalah selama orang yang di-setia-kan masih available, coba deh singgahi lagi hari-harinya keburu disinggahi orang lain. Itu juga kalo berhasil, kalo ga ya berusahalah mundur teratur. Nah, kalo dia udah ga available, cobalah move on se-move on move on nya orang move on daripada terjebak di nostalgia terus, ga sempat mundur teratur karna udah keburu sakit hati duluan. Ibaratnya kalo lagi perang, belum ada aba-aba “tentara sekutu bersiap melempar bom ke arah kita! Lariiii!” kitanya udah keduluan dibom. Mau lari pelan-pelan atau kencang juga ga ada hasilnya, udah keduluan dibom sih.
Satu bulan terakhir ini aku berusaha meyakinkan teman-teman untuk segera lari dari kenyataan (read:mantan) ketika mereka masih pengen-pengennya menyiksa hati (iya lah, menyiksa. Yang bertahan cuma satu pihak, yang dipertahankan juga udah lari duluan). Setelah berusaha meyakinkan mereka ternyata aku sendiri yang akhirnya diusahakan mereka untuk TIDAK MOVE ON dengan alasan “pernah berkomitmen untuk setia kan? lakukan”. Parah! Ga cocok juga nih jadi motivator, yang ada malah berbalik arah. Saya yang curhat, anda yang memberikan golden ways nya. Super sekali.
Jadi endingnya adalah ketika masih bisa dipertahankan, pertahankan. Ketika udah ga bisa dipertahankan, lepas dan ikhlaskan.


PS: ingat! teori itu lebih gampang daripada praktek.

No comments:

Post a Comment